Sedikit saya ulas dan postingkan kembali Cerpen tentang pengalaman saya yang telah saya post di blog kurosakhywang Supaya bisa terintegrasi dengan jelas. Silakan simak berikut ini:
Dalam kelamnya dunia yang dipenuhi gelora lampu buatan manusia, ku berjalan telusuri jalanan becek pinggiran pasar.
Ya memang hari belumlah malam, tapi keadaan ditempat ini sudshlah gelap, mendung diselubungi awan gelap yang berkoloni.
Sampailah aku ditempat kerja yang tidak lain merupakan tempat client. Mobil kutinggal di depan pasar dan selebihnya seperti yang telah aku ceritakan.
Rambut acak-acakkan, baju lusuh, mata terlihat layu, mengantuk tingkat dewa. Disebabkan malamnya aku tidak tidur karena matanya tidak bisa ku pejamkan. Alhasil semalaman aku tidak tidur, cuma merebahkan badan di kasur tingkat, geser sana sini,
bolak balik posisi badan mencari posisi enak untuk santai sambil nonton anime detective conan episode 200 sampai sahur.
bolak balik posisi badan mencari posisi enak untuk santai sambil nonton anime detective conan episode 200 sampai sahur.
"Permisi, kami dari penyedia layanan internet, mau mengadakan perbaikan" begitu aku bilang ke client yang merangkap menjadi operator warnet,yang mempunyai rambut sedang, baju merah ketat celana levis ketat, badannya yg mungil nampak bocah abg sma yang populer, wajahnya yang oval mata sipit, senyumannya yang manis yanh sepercak cahaya membuat pikiranku hina.
Secepat kilat ku masuk kedalam warnet itu bersama kedua temanku yang sama-!sama sangar, bedanya yang satu orangnya berambut panjang percis seperti rocker 80'an. Terus yang satunya bergaya rambut mohawk ala anak muda massa kini. Kami langsung sigap bekerja, eh naek ketowernya ternyata harus melewati genteng warnet ini. Kami tunggu tangga sebagai penyelah tinggi jarak antara kami para ninjayang mendapat mandat melindungi.jalannya koneksi.di warnet ini. Kami naiki tangga alumunium itu satu persatu menaiki genteng warnet yang ternyata adalah asbes. Dengan memakai ilmu meringankan diri, kami berjalan diatas asbes dengan tulang kayu albasia yang telah kering dan termakan usia. Secepat para ninja melangkah diatas atap kami langsung menaiki tower. Setitik demi setitik kami naiki tower itu. Dengan tenaga seadanya yang tersisa dari sahur. Kami akhirnya sampai di pucuk tower dewa yang sudah karatan, seling kendor dan dari atas terasa sudah goyang.
Waktu terus berganti, langit pun berganti wajah berulang kali, cerah, mendunh panas dan akhirnya.waktu sudah menunjukan 16:00, sejam lagi jam kerja habis. Akhirnya hujan pun menetes kotori wajah bumi yang kasar akan debu dan kotoran.aku pada akhirnya tidur ditembok kotor yang dingin beralaskan kardus bekas minuman teh gelas.
Tenot tenot teetete.. handphone buluk yang tampilannya seperti maenan anak anak inventaris kantor pun berbunyi,
"Hallo , gimana nih keadaannya apa boleh kami tinggalkan?? Soalnya waktu sudah menunjukn waktu 17:00?"
" oke mas boleh paling cabut saja antena lamanya karena kini sudah memakai antena yang mas pasqang dan di konfigurasi. Dan konek ulang." Kurang lebih seperti itulah bunyi.dari suara serak.ibu admin dari kantor yang kini sedang terkena flu.
Aku pun begegas menaiki tower triangle yang karatan dan berseling kendor. Kupindah kabel LAN yang menancap keujung radio transit antena ke yang baru, tapi sial malah radio barunya tidak nyala. Ku putar otak coba minta tolong temanbyang di bawah untuk cek poe adaptor di server si warnet.
"Ouh iya bro. Ternya ta dicabut sama si doi,(sebutan kami kepada client yang manis tadi)bl coba sekarang pasti nyala"
Yes, uda nyala dan sudah konek kembali kepada radio akses point. Tapi karena aku kelamaan diatasbaku tidak sadar bahwa langit sudah gelap dengan peluru kilatnya.doar... doar suara petir menggelegar menghantambtowsr warnet tetangga. Kuikat antena lalu ku kerek menuju kebawah. Lalu ku buka sefety dan tak lama kemudian petir menghantar ke tower yang ku naiki. Daàaaarrr cahaya kilat menyilaukan lewat depanku. Aku refleks loncat dari tower setinggi tiga puluh meter. Syeeeet aku sadar langsung kulempar saftybelt ke tower yang mungkin masih teraliri listrik jutaan volt. Ouuh alhamdullilah aku sselama dari serangan maut dadakan dengan tersangkut asbes sambil pegangan ke tali safwty belt yang kukaitkan ke tower.
Langsung gemeteran, aku naik mobil dan temanku langasung beresin barang serta pamit dan akhirnyavkdmi pulang. Lima menit sebelum buka aku turun exteam dari tower, 2 menit swbelum buka kmi berangkat dengan menaiki mobil. Satu menit setelah waktu adzan kami baru pesen es buah untuk tajil buka puasa, lima menit setelah buka kmi nikmati esbuat tersebut lima belas kemudian setelah makan es kami meluncur kembali ke ibukota, dan seminggu kemudian saya terbebas dari trouma itu,
No comments:
Post a Comment